Apakah ilmu dan pengetahuan sama? Tidak. Ilmu berbeda dengan pengetahuan. lalu apa bedanya dua hal tersebut yang sering kita dengar ketika kita sekolah? Seseorang bisa saja mengetahui sesuatu,tapi belum tentu dia mempunyai keahlian tentang pengetahuan tersebut. Contoh, saya mengetahui cara memasak nasi, tapi belum tentu saya dapat memasak nasi. Pengetahuan berasal dari luar diri kita, tetapi ilmu yang kita pelajari berasal dari dalam diri kita yang kita latih. Menurut Wikipedia Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan menyebabkan seseorang bertindak pasif dan atau aktif dengan tahapan-tahapannya.
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
Pendidikan
Pendidikan” adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.
Keterpaparan informsi
pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program komputer, databases . Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.
Menurut Wikipedia Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1.Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2.Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3.Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4.Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Salah satu hal yang cukup menarik yang akan saya bahas adalah bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan atau biasa disebut epistemology. Epistemology berasal dari bahasa yunani, yaitu Episteme yang berarti pengetahuan, dari epistanai (untuk mengerti), dari epi + histanai (menyebabkan berdiri) dan Logos yang berarti teori atau ilmu. Didalam epistemology biasa akan disinggung pertanyaan besar seperti: Apa itu pengetahuan? Bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh? Dari mana sumbernya? Apakah limitasinya? Apa yang diketahui manusia? Bagaimana kita mengetahui bahwa apa yang kita ketahui adalah benar?
Sehingga epistemology dapat dikategorikan sebagai satu cabang filsafat yang berfokus untuk menelusuri atau menganalisis sumber dan relasi pengetahuan yang kita terima. Hal ini akan bersinggungan dengan kebenaran, kepercayaan, dan pembenaran suatu proposisi. Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana pengetahuan itu diperoleh/dihasilkan dan juga mengkritisi pengetahuan-pengetahuan yang ada.
Berikut adalah diagramnya.
Epistemology ( levels of awareness)
Intellection
↑
Cogitation
↑
Sensation
The Upward Way of Knowing
Dalam diagram di atas digambarkan bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan. Dan kalau kita berbicara epistemology, kita tidak bisa lepas dari ontology (keberadaan realitas). Ontology membahas hakikat sesuatu dalam hal eksistensi dan esensi. Saya tidak akan membahas tentang ontology secara mendalam di sini. Kita hanya membatasi hanya sampai epistemology. Tapi untuk mengerti epistemology kita harus mengenal sedikit tentang ontology. Berikut diagramnya.
Ontology
(level of reality)
GOD
↓
Soul
↓
Bodies
Peran body dalam epistemology adalah tempat masuknya sensasi. Ini adalah hal yang ada pada setiap mahluk hidup untuk merasakan akan realitas di sekililingnya. Baik hewan maupun manusia dapat merasakan panas, dingin, terang, gelap dan sebagainya oleh sebab adanya tubuh/indera. Ini merupakan tingkat kesadaran yang paling sederhana.
Selanjutnya pada tahap cogitation, informasi yang masuk melalui sensasi kemudian dikumpulkan, dipilah, digabungkan, dinalar dengan kemampuan rasio manusia, sehingga menjadi yang namanya pengetahuan. Tahap cogitation itu sendiri merupakan proses penilaian terhadap objek fisik yang kelihatan melalui indera, sehingga pengetahuan yang diperoleh dalam tahap ini adalah lower reason/scientia/knowledge.
Proses cogitation ini merupakan respons dari pikiran manusia yang berdasar pada realitas GOD, atau dengan bahasa Plato dikenal sebagai ide (idea). Dalam ilustrasinya dikatakan, bagaimana manusia dapat melihat adanya kesamaan dari dua hal yang berbeda? Misalnya, manusia ketika melihat domba yang kakinya putus satu tetap akan mengatakan binatang itu sebagai domba, meskipun domba cacat itu jelas berbeda dengan domab-domba yang lain. Kenapa bisa demikian? Hal itu disebabkan karena segala realitas dalam dunia didasarkan pada Realitas GOD yang bersifat kekal sehingga manusia dapat menelaah realitas yang kelihatan ini. Itulah tahap cogitation.
Bagi Agustinus yang merupakan salah satu bapak gereja, pengetahuan yang didapat dari cogitation masih lebih rendah daripada intellection. Pengetahuan yang digumulkan , direnungkan, dan dikomtemplasikan dengan Tuhan (eternal Truth) barulah menjadi pengetahuan dalam arti yang sebenarnya, dan ini yang disebut sebagai tahap intellection. Tanpa kontemplasi terkait dengan Tuhan sebagai sumber Kebenaran, maka ini hanya akan menjadi pengetahuan informasi belaka.
Dalam ranah kajian filsafat, manusia seringkali terjebak pada perdebatan ekstrim antara empirisme dan sofisme. Empirisme menyatakan bahwa yang ada hanyalah materi dan hanya materilah yang bisa dijadikan sebagai kebenaran mutlak. Doktrin empirisme berlandaskan pada pengalaman dan persepsi indrawi. Kelemahan dari empiriseme adalah indra manusia terbatas dan dapat mengalami distorsi. Sofisme menyatakan bahwa yang ada hanyalah ide dengan pernyataan bahwa segala sesuatu terindrai adalah hasil pendefenisian ide, jadi ide yang paling benar. (biasa disebut idealisme platonian). Manusia sudah memiliki pengetahuan sebelum manusia lahir. Ketika manusia lahir, pengetahuan mengalami degradasi oleh karena itu manusia dalam prosesnya berpikirnya hanya proses pengingatan kembali. Contoh : Dejafu. Kelemahannya adalah 1.Tidak ada landasan yang pasti bahwa kita pernah berada dalam alam ide,2. kalaupun teori ini diasumsikan benar, tidak ada yang bisa menjelaskan apakah pengetahuan kita hari ini selaras dengan pengetahuan kita di alam ide, 3. Tidak diterangkan dimana ide dan materi itu menyatu saat kita lahir dan mengapa pada saat kita lahir mengapa pengetahuan kita mengalami degradasi.
Menurut Prof. Dr. Hasriadi M. Akin, manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena dua hal
• Pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat dipakai untuk berkomunikasi
• Kedua, manusia mempunyai daya nalar, yang dipakai untuk mengembangkan pengetahuan dengan cepat dan mantap menurut suatu alur pikir tertentu
Dasar merupakan sesuatu yang paling awal atau mula-mula dalam hal tertentu. Dasar merupakan sesuatu yang sangat penting. Kenapa? Karena jika kalau tidak tahu awal atau dasarnya maka akan sulit untuk lanjut ke hal yang lebih mendalam. Jika kita mempunyai dasar yang kuat, maka kita tidak terlalu susah untuk lanjut ke hal yang lebih rumit dan mendalam. Kebanyakan dari penemu-penemu memiliki dasar-dasar yang kuat dalam bidangnya.
Bulletin Pillar 81 April 2010
images.himagri.multiply.multiplycontent.com/.../KERANGKA%20BERPIKIR%20ILMIAH.ppt?...
http://en.wikipedia.org/wiki/Epistemology
http://blog.unila.ac.id/pdih/files/2009/08/berfikir-nalar-prof-dr-hasriadi-m-akin.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar