Kamis, 28 Oktober 2010

Homo Homini Social dan Homo Homini lupus

Apa yang ada di dalam benak anda ketika mendengar kedua kata di atas? Apakah aneh, bingung? Kedua kata di atas mungkin jarang anda dengar. Ini merupakan salah satu dari ilmu social dasar. Secara alamiah kita sering mengalami dan melakukan kedua kata di atas. Homo homini social secara singkat dapat dikatakan sesama manusia saling terikat satu dengan yang lain. Homo homini lupus manusia dapat menjadi seperti serigala bagi sesamanya. Menurut Wikipedia : Homo homini lupus is a Latin phrase meaning "man is a wolf to [his fellow] man." First attested in Plautus' Asinaria (495, "lupus est homo homini"), the sentence was drawn on by Thomas Hobbes in the dedication of his work De cive (1651): "To speak impartially, both sayings are very true; That Man to Man is a kind of God; and that Man to Man is an arrant Wolfe. The first is true, if we compare Citizens amongst themselves; and the second, if we compare Cities." Hobbes's observation in turn echoes a line from Plautus claiming that men are inherently selfish.
The phrase is sometimes translated as "man is man's wolf", which can be interpreted to mean that men prey upon other men. It is widely referenced when discussing the horrors of which humans are capable.
As an opposition, Seneca wrote that "man is something sacred for man".
Menurut Prof. Dr. Nicolaus Driyarkara "manusia adalah kawan bagi sesama" yang merupakan ajaran pokoknya. Manusia adalah rekan atau teman bagi sesamanya di dunia sosialitas ini (homo homini socius). Pikiran homo homini socius ini ditaruh untuk mengkritik, mengoreksi, dan memperbaiki sosialitas “preman”; sosialitas yang saling mengerkah, memangsa, dan saling membenci dalam homo homini lupus (sesama adalah serigala bagi manusia).
Dalam banyak persaingan banyak sekali kita lihat homo homini lupus. Berikut ini kutipan dari kompasiana.
Menuju Juara
Ada orang yang untuk mencapai jabatan tertentu meniru perilaku katak, dia loncat dengan menjejak apa saja yang bisa dia jejak. Ia tidak pernah memperhatikan, apakah jejakannya membuat luka atau membuat bekas jejakannya menjadi hancur!
Memang benar, dalam situasi yang serba terpaksa kita bisa makan daging kaum kita, namun tentu tidak mungkin itu dilakukan pada saat normal. Namun, coba kita cermati bagaimana orang mampu menapak kariernya. Ada yang bahkan tega melakukan berbagai cara. Mereka memfitnah, mereka membunuh, mereka melempar tanggungjawab, mereka mempersalahkan pihak lain tanpa rasa bersalah dan berdosa.
Seleksi, kompetisi, dan disiplin sebenarnya aspek-aspek yang harus dipatuhi sehingga perlombaan menuju finish menjadi fair, namun setiap individu memiliki pemahaman dan penerimaan yang berbeda dari komponen maje ke depan ini dengan berbagai variasi dan kontinum.
Hampir di segala bidang, tangga-tangga disediakan untuk semua dengan parameter dan aturan main yang sama, namun sayangnya parameter dan aturan main ini akan sampai kepada parapihak dalam berbagai rentang waktu yang berbeda dan pemahaman serta penerimaan yang berbeda pula! Individu yang menerima lebih dulu tentu memiliki persiapan lebih matang. Pemerolehan informasi akan mempersiapkan para pihak mempelajari dan mempersiapkan berbagai strategi dalam memasuki arena kompetisi.
Pada tataran seleksi
Penjaringan; tahap ini dilakukan untuk memilih calon peserta kompetisi yang sebanyak-banyaknya, sehingga para juri dapat memperoleh gambaran lebih luas tentang candidat juara. Ada candidat yang siap berlomba, ada yang masih berada pada potensi untuk mampu berlomba, dan ada yang seharusnya menyingkir untuk member jalan para pihak untuk sukses.
Penyaringan; tahap ini memilih candidat yang dapat memasuki perlombaan yang sebenarnya, mereka para kandidat telah dikondisikan melalui karantina, sehingga mereka para competitor memiliki pemahaman dan penerimaan yang sama tentang seluruh rule of the game perlombaan, sehingga setiap candidat memiliki peluang yang sama untuk mencapai tangga puncak!
Kompetisi
Pada tahap ini setiap competitor/candidat menuju puncak menunjukkan berbagai kemampuan/kompetensinya secara fair dengan rule of the game yang sama. Kompetisi ini merupakan arena pertunjukan kompetensi dan pengasahan diri. Kompetitor menunjukkan kapasitasnya dari aspek dasar, pengembangan aspek, sampai menunjukkan keahlian selama proses kompetisi sampai pada saatnya munculah sang juara sejati.
Disiplin
Berbagai tahapan-tahapan kecil dari seleksi dan kompetisi diharapkan diperolehnya juara sejati, tentu jika seleksi dan kompetisi berlangsung sesuai scenario piñata tanding. Bila seluruh pihak, baik competitor dan penitia penyelenggara disiplin dalam kepatuhan menyelenggarakan seluruh regulasi rule of the game secara disiplin, tentu juara akan muncul juara sejati.
Homohominilupus
Namun!
Lihat pertandingan sepakbola! Bandingkan liga itali, inggris, ….. Indonesia. Kompetisi sering berjalan tak sesuai rule, namun para competitor ada yang merespon secara bijak dan ada yang merespon dengan reaksi yang berlebih! Seorang pemain besar Ronaldo berjalan keluar lapangan manakala memperoleh kartu merah, apa yang terjadi dengan pemain Indonesia….?
Para pegawai baru mengikuti pelatihan, berkarya,…. Menunjukkan kompetensinya. Stakeholder berharap, para pegawai akan menapaki karier secara alamiah dan pada saatnya akan muncul siapa-siapa yang belajar banyak dari kompetisi, menambah ornamen diri, melengkapi asesori, bahkan mengupgrade diri sepanjang waktu dan keluar pemenang yang benar-benar juara!
Pada tahap-tahap tertentu, ternyata kekecewaan banyak pihak muncul manakala mengetahui sang juara bukanlah juara kompetisi. Sang juara, bahkan ada yang tidak melalui kompetisi, atau sang juara melalui jalan tol/pintas hingga sampai lintasan terdepan. Dan hebatnya, banyak competitor yang berguguran terlempar dari track meskipun mereka berlomba dalam rule of the game. Hebatnya lagi mereka yang dikeluarkan dari arena perlombaan adalah mereka yang sebenarnya memiliki kans paling tinggi merebut tahta juara sejati!
Mengapa?
Banyak perlombaan disusupi oleh mereka yang bermental homohominilupus. Mereka tega menjebak, mencelakai, memfitnah, membunuh rekan competitor candidat juara, karena ia yang berpeluang juara. Jadi dengan menyingkirkan calon, juara akan mengurangi iklim kompetisi dan melengganggalah mereka ke tangga juara palsu!

http://en.wikipedia.org/wiki/Homo_homini_lupus
http://id.wikipedia.org/wiki/Nicolaus_Driyarkara
http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/24/homohominilupus/

Selasa, 19 Oktober 2010

Ilmu, Pengetahuan dan Dasar

Apakah ilmu dan pengetahuan sama? Tidak. Ilmu berbeda dengan pengetahuan. lalu apa bedanya dua hal tersebut yang sering kita dengar ketika kita sekolah? Seseorang bisa saja mengetahui sesuatu,tapi belum tentu dia mempunyai keahlian tentang pengetahuan tersebut. Contoh, saya mengetahui cara memasak nasi, tapi belum tentu saya dapat memasak nasi. Pengetahuan berasal dari luar diri kita, tetapi ilmu yang kita pelajari berasal dari dalam diri kita yang kita latih. Menurut Wikipedia Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan menyebabkan seseorang bertindak pasif dan atau aktif dengan tahapan-tahapannya.
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
Pendidikan
Pendidikan” adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.
Keterpaparan informsi
pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program komputer, databases . Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.
Menurut Wikipedia Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1.Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2.Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3.Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4.Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Salah satu hal yang cukup menarik yang akan saya bahas adalah bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan atau biasa disebut epistemology. Epistemology berasal dari bahasa yunani, yaitu Episteme yang berarti pengetahuan, dari epistanai (untuk mengerti), dari epi + histanai (menyebabkan berdiri) dan Logos yang berarti teori atau ilmu. Didalam epistemology biasa akan disinggung pertanyaan besar seperti: Apa itu pengetahuan? Bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh? Dari mana sumbernya? Apakah limitasinya? Apa yang diketahui manusia? Bagaimana kita mengetahui bahwa apa yang kita ketahui adalah benar?
Sehingga epistemology dapat dikategorikan sebagai satu cabang filsafat yang berfokus untuk menelusuri atau menganalisis sumber dan relasi pengetahuan yang kita terima. Hal ini akan bersinggungan dengan kebenaran, kepercayaan, dan pembenaran suatu proposisi. Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana pengetahuan itu diperoleh/dihasilkan dan juga mengkritisi pengetahuan-pengetahuan yang ada.
Berikut adalah diagramnya.
Epistemology ( levels of awareness)
Intellection

Cogitation

Sensation
The Upward Way of Knowing
Dalam diagram di atas digambarkan bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan. Dan kalau kita berbicara epistemology, kita tidak bisa lepas dari ontology (keberadaan realitas). Ontology membahas hakikat sesuatu dalam hal eksistensi dan esensi. Saya tidak akan membahas tentang ontology secara mendalam di sini. Kita hanya membatasi hanya sampai epistemology. Tapi untuk mengerti epistemology kita harus mengenal sedikit tentang ontology. Berikut diagramnya.
Ontology
(level of reality)
GOD

Soul

Bodies

Peran body dalam epistemology adalah tempat masuknya sensasi. Ini adalah hal yang ada pada setiap mahluk hidup untuk merasakan akan realitas di sekililingnya. Baik hewan maupun manusia dapat merasakan panas, dingin, terang, gelap dan sebagainya oleh sebab adanya tubuh/indera. Ini merupakan tingkat kesadaran yang paling sederhana.
Selanjutnya pada tahap cogitation, informasi yang masuk melalui sensasi kemudian dikumpulkan, dipilah, digabungkan, dinalar dengan kemampuan rasio manusia, sehingga menjadi yang namanya pengetahuan. Tahap cogitation itu sendiri merupakan proses penilaian terhadap objek fisik yang kelihatan melalui indera, sehingga pengetahuan yang diperoleh dalam tahap ini adalah lower reason/scientia/knowledge.
Proses cogitation ini merupakan respons dari pikiran manusia yang berdasar pada realitas GOD, atau dengan bahasa Plato dikenal sebagai ide (idea). Dalam ilustrasinya dikatakan, bagaimana manusia dapat melihat adanya kesamaan dari dua hal yang berbeda? Misalnya, manusia ketika melihat domba yang kakinya putus satu tetap akan mengatakan binatang itu sebagai domba, meskipun domba cacat itu jelas berbeda dengan domab-domba yang lain. Kenapa bisa demikian? Hal itu disebabkan karena segala realitas dalam dunia didasarkan pada Realitas GOD yang bersifat kekal sehingga manusia dapat menelaah realitas yang kelihatan ini. Itulah tahap cogitation.
Bagi Agustinus yang merupakan salah satu bapak gereja, pengetahuan yang didapat dari cogitation masih lebih rendah daripada intellection. Pengetahuan yang digumulkan , direnungkan, dan dikomtemplasikan dengan Tuhan (eternal Truth) barulah menjadi pengetahuan dalam arti yang sebenarnya, dan ini yang disebut sebagai tahap intellection. Tanpa kontemplasi terkait dengan Tuhan sebagai sumber Kebenaran, maka ini hanya akan menjadi pengetahuan informasi belaka.
Dalam ranah kajian filsafat, manusia seringkali terjebak pada perdebatan ekstrim antara empirisme dan sofisme. Empirisme menyatakan bahwa yang ada hanyalah materi dan hanya materilah yang bisa dijadikan sebagai kebenaran mutlak. Doktrin empirisme berlandaskan pada pengalaman dan persepsi indrawi. Kelemahan dari empiriseme adalah indra manusia terbatas dan dapat mengalami distorsi. Sofisme menyatakan bahwa yang ada hanyalah ide dengan pernyataan bahwa segala sesuatu terindrai adalah hasil pendefenisian ide, jadi ide yang paling benar. (biasa disebut idealisme platonian). Manusia sudah memiliki pengetahuan sebelum manusia lahir. Ketika manusia lahir, pengetahuan mengalami degradasi oleh karena itu manusia dalam prosesnya berpikirnya hanya proses pengingatan kembali. Contoh : Dejafu. Kelemahannya adalah 1.Tidak ada landasan yang pasti bahwa kita pernah berada dalam alam ide,2. kalaupun teori ini diasumsikan benar, tidak ada yang bisa menjelaskan apakah pengetahuan kita hari ini selaras dengan pengetahuan kita di alam ide, 3. Tidak diterangkan dimana ide dan materi itu menyatu saat kita lahir dan mengapa pada saat kita lahir mengapa pengetahuan kita mengalami degradasi.
Menurut Prof. Dr. Hasriadi M. Akin, manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena dua hal
• Pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat dipakai untuk berkomunikasi
• Kedua, manusia mempunyai daya nalar, yang dipakai untuk mengembangkan pengetahuan dengan cepat dan mantap menurut suatu alur pikir tertentu
Dasar merupakan sesuatu yang paling awal atau mula-mula dalam hal tertentu. Dasar merupakan sesuatu yang sangat penting. Kenapa? Karena jika kalau tidak tahu awal atau dasarnya maka akan sulit untuk lanjut ke hal yang lebih mendalam. Jika kita mempunyai dasar yang kuat, maka kita tidak terlalu susah untuk lanjut ke hal yang lebih rumit dan mendalam. Kebanyakan dari penemu-penemu memiliki dasar-dasar yang kuat dalam bidangnya.
Bulletin Pillar 81 April 2010
images.himagri.multiply.multiplycontent.com/.../KERANGKA%20BERPIKIR%20ILMIAH.ppt?...
http://en.wikipedia.org/wiki/Epistemology
http://blog.unila.ac.id/pdih/files/2009/08/berfikir-nalar-prof-dr-hasriadi-m-akin.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan

Minggu, 10 Oktober 2010

Nasi dari apa?

Jika anda ditanya pertanyaan tersebut, apa yang akan anda jawab ? mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab : “ ya dari nasi lah “. Memang benar bahwa beras dari nasi, tetapi jawaban tersebut merupakan jawaban anak sd. Anak sd tentu saja berbeda dengan mahasiswa. Maka pola pikir mereka tentunya harus berbeda pula. Lalu bagaimana jawaban mahasiswa yang seharusnya ? mahasiswa akan menjawab pertanyaan tsb dengan jawaban : “nasi berasal dari beras yang ditambah air + ditambah panas”. Pola pikir mereka mendetail, terstruktur. Beras tidak langsung begitu saja menjadi nasi, butuh factor-faktor lain dan proses. Atau boleh saja kita bilang yang lebih mendetail dan terukur seperti : “ 1 piring nasi berasal dari 1 liter beras ditambah 1 liter air dan dipanaskan dengan 1 joule energy panas”. Jawaban tersebut mempunyai data yang terukur dan proses yang jelas. Itulah pola pikir yang dimaksud.
Mungkin salah satu hal yang menarik dari pola pikir tersebut adalah algoritma. Algoritma mempunyai langkah-langkah yang logis dan berurutan dan jelas. Pola pikir mahasiswa pun seharusnya seperti kita membuat algoritma. Makanya hampir sebagian besar jurusan kuliah saat ini mempunyai mata kuliah algoritma. Dalam matematika dan komputasi, algoritma atau algoritme merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.

Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.

Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai kompleksitas yang tinggi.
Pola pikir ini pun berkatian dengan pola pikir ilmiah. Pola pikir ilmiah biasanya digunakan dalam kita melakukan percobaan ilmiah. Pola pkir ilmiah harus jujur berdasarkan fakta yang ada dan tajam dalam menganalisa.
Pola pikir ini juga sering berkaitam dengan berpikir kritis. Menurut
Arthur L. Costa (1985) menggambarkan bahwa berpikir kritis adalah : “using basic thinking processes to analyze arguments and generate insight into particular meanings and interpretation; also known as directed thinking”.
R. Matindas (1996) menyatakan bahwa: “Berpikir kritis adalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan”.
Pengertian berpikir kritis ialah berpikir dengan konsep yang matang dan mempertanyakan segala sesuatu yang dianggap tidak tepat dengan cara yang baik. Bertanya dengan baik akan memperoleh jawaban yang baik, setidaknya respons yang baik. Dia tidak bersikap apatis terhadap sesuatu yang tidak beres. Karena seringnya bertanya atas hal-hal yang tidak normal, bagi sebagian orang kritis disebut sebagai orang rewel (bahasa Jawa). Sikap kritis tidak sama dengan rewel. Jika sikap kritis menanyakan hal-hal yang tidak normal dan bermaksud memperbaikinya, maka rewel adalah asal bertanya dan ada unsur ‘mengganggu’.
mengapa kita perlu untuk berpikir kritis?
Kemampuan berpikir kritis membawa kita untuk bisa melihat sebuah masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Dimana kemampuan berpikir tersebut menuntun kita untuk bisa menganalisis sebuah fenomena yang terjadi dengan melihat kekuatan dan kelemahan dari keadaan yang ada. Kemampuan berpikir kritis menuntun kita untuk terus belajar dari setiap hal yang terjadi.
Berpikir kritis tidaklah sama dengan bersikap kritis. Jika Bersikap kritis, kita cenderung mengekspresikan secara langsung respon kita melalui sikap dan tindakan yang nyata, tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan/memikirkan benar tidaknya respon tersebut terhadap informasi yang kita dapatkan. Sedangkan berpikir kritis merupakan pola pikir untuk melihat sebuah solusi dari permasalahan yang terjadi.
ontohnya saja ketika kita mendengarkan seorang dosen mengajar ataupun mendapatkan sebuah pelajaran yang baru. Kita sebaiknya mulai belajar untuk menggali lebih dalam lagi informasi yang kita terima, bukan hanya menerima begitu saja dengan mentah-mentah. Dengan demikian kita di dorong untuk benar benar memahami informasi yang kita dapatkan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut.

Keuntungan yang didapatkan sewaktu kita tajam dalam berpikir kritis, kita bisa menilai bobot kemampuan seseorang dari perkataan yang ia keluarkan, kita juga dengan tidak gampangnya menyerap setiap informasi tanpa memikirkan terlebih dahulu hal yang sedang disampaikan. Bayangkan! Jika kita semua terbentuk dengan kebiasaan ini, bisa dipastikan akan muncul kreatifitas yang baru dan kita bisa terus menerus mengalami pertumbuhan yang lebih baik di setiap aspek dari bidang yang sedang kita tekuni.
Strategi Berpikir Kritis di dalam Belajar
Studi berpikir kritis suatu subyek atau masalah dengan pengertian yang luas (terbuka).
Proses dimulai dengan sutau pernyataan apa yang akan dipelajari,
menampilkan temuan tidak terbatas dan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan,
dan kesimpulan pola-pola pengertian yang didasarkan pada kejadian.
Alasan-alasan, penyimpangan, dan prasangka baik para pengajar maupun para ahli membandingkan dan membentuk lembaga penilaian.
Masuk dengan pikiran terbuka:
• Jelaskan tujuan Anda, apa yang Anda ingin pelajari
Bereskan dan yakinkan subyek Anda dengan guru Anda atau ahli.
Topik dapat dengan frase yang sederhana:
"Peran Gender di dalam permainan video game?
"Sejarah Politik Perancis di antara Perang Besar pada paruh abad ke-20?
"Penanaman Pohon Mahogoni di Amerika Tengah?
"Peraturan Perpipaan Domestik di Daerah Pinggiran Kota?
"Kosa kata dan Struktur Kerangka Manusia?
• Pikirkan apa yang Anda ketahui tentang subyek
Apa yang Anda sudah ketahui akan membantu Anda di dalam studi ini?
Apa prasangka Anda?
• Sumber apa yang penting untuk Anda, dan penentuan garis waktu Anda?
• Memperoleh informasi
Menutup pikiran tidak akan membuka pilihan Anda dan
peluang kesempatan.
• Bertanyalah
Apa prasangka para pengarang terhadap informasi?
• Aturlah apa yang Anda kumpulkan ke dalam pola-pola pemahaman
Carilah kaitannya
• Ajukan pertanyaan (lagi)
• Pikirkan bagaimana Anda akan mendemonstrasikan pelajaran Andaesuai
sesuai dengan topik Anda. Ya! Bagaimana Anda mencipatakan ujian
Tentang apa yang Anda pelajari?
Dari yang sederhana ke yang lebih sulit (1-6) terapan:
1. Daftar, label, identitas Demonstrasi Pengetahuan
2. Defininisikan, jelaskan,
ringkaskan dengan kata-kata
Anda sendiri Pengertian/Pemahaman
3. Pecahkan, terapkan ke situasi baru Gunakan pelajaran Anda, dan terapkan
4. Bandingkan dan tentangkan, perbedaan antara item Analisis
5. Ciptakan, gabungkan, invent Sintesis
6. Alihkan, rekomendasikan, nilai Evaluasi dan jelaskan mengapa
Pikirkan di dalam aturan bagaimana membuat pelajaran Anda sebagai petualangan di dalam penjelajahan!
Ringkasan Berpikir Kritis:
• Tentukan fakta-fakta di dalam situasi baru atau subyek tanpa prasangka
• Tempatkan fakta-fakta dan informasi ini sedemikian rupa di dalam pola Sehingga Anda memahaminya
• Menerima atau menolak sumber nila dan kesimpulan yang didasarkan pada pengalaman, penilaian, dan keyakinan Anda.


http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma
http://mudjiarahardjo.com/artikel/169-melatih-berpikir-kritis.html
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/11/berpikir-kritis%E2%80%A6/
http://www.studygs.net/indon/crtthk.htm

Kamis, 07 Oktober 2010

tugas PTI A-konversi bilangan

no 1.       1980 dalam basis 10
                                Hasil bagi             sisa        
1980/2                  990                         0
990/2                     495                         0             
495/2                     247                         1
247/2                     123                         1
123/2                     61                           1
61/2                       30                           1
30/2                       15                           0             
15/2                       7                              1
7/2                         3                              1
3/2                         1                              1
1/2                         0                              1
Maka 1980 dalam basis 10 = 11110111100₂
                                Hasil bagi             sisa        
1980/8                  247                         4
247/8                     30                           7
30/8                       3                              6
3/8                         0                              3
Maka 1980 dalam basis 10 = 3674₈
                                Hasil bagi             sisa
1980/16                123                         12 (C)
123/16                  7                              11 (B)
7/16                       0                              7
Maka 1980 dalam basis 10 = 7BC basis 16
no 2. 1001001101₂
Kita bagi menjadi tiga-tiga bagian karena basis 8 max 3 bit dalam biner
001         001         001         101
  ↓           ↓           ↓         ↓         
   1            1             1           5
Jadi 1001001101₂ = 1115₈
Kita bagi menjadi empat-empat bagian karena basis 16 max 4 bit dalam biner
0010       0100       1101
    ↓         ↓              ↓
     2             4               13(D)
Jadi 1001001101₂ = 24D dalam basis 16
                1*2⁹ + 0*2⁸ + 0*2⁷ + 1*2⁶ + 0*2⁵ + 0*2⁴ + 1*2³ + 1*2² + 0*2 + 1*1 = 589 dalam basis 10
no 3. 76₈
7*8 + 6*1 = 62 dalam basis 10
Kita bagi 1 bilangan-1 bilangan menjadi biner ( kebalikan dari yg mengubah biner ke octal)
7                     6
↓           ↓
111                110
                Maka  76₈ = 111110₂
                Dari biner kita dapat mencari basis 16 na
                0011       1110
                  ↓           ↓
3                      14(E)
Maka dalam basis 16 dpat ditulis 3E     
no 4.  43F basis 16
4*16² + 3*16 + 15*1 = 1087 dalam basis 10
Basis 2
4              3              15
↓           ↓           ↓                                              
            0100       0011      1111
                Jadi  dalam biner = 010000111111₂
                Basis 8
         010                000         111           111
          ↓                 ↓           ↓              ↓
           2                     0               7               7
Jadi dalam basis 8 = 2077₈